diary..... untuk tulisan yang keduaku malam ini aku pengen lebay ya???!!! gapapa kan??? ini cerita percintaanku yang tak bisa kau tutupi. rasa yang mengganjal dalam hatiku. mungkin dengen tulisan ini semua orang akan tau kebenarannya himgga mereka tidak memandang aku ngatif.
kisah bermulai di awal november sehabis mata kembar. putus cinta. ya, hal yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat itu. sejujurnya kisah ini ingin ku tutup sendiri rapat- rapa dan file yang berada di otakku tentang saat itu hilang begitu saja. lenyap tapi, aku tak bisa. begitu mengganjalnya kisah itu hingga detik ini.
salah siapa?? aku??? dia?? dia ataukah kau??? entahlah. aku tak bisa menyalahkan siapa- siapa. aku, dia dan kau juga mungkin bersalah. tinggal introspeksi masing-masing saja dimana kesalahan yang dibuat.
kita mulai saja ceritanya. saat ini otakku mulai mereview tiap- tiap deti dari kisah itu. kisah yang membuat saya muak. kisah atas ketololanku dan kesintinganku sendiri tapi, ya sudahlah ini adalah hadiah dari tuhan untukku. saat itu aku baru saja putus dari pacrku rasa sedih memuncak dan ia datang dikehidupanku.
ia. kaka sepatu kuning yang biasa teman- teman saya bialng terhadapnya. hanya seminggu aku berkenalan dengannya yangberawal dari kalkulator.
"hahahah lucu!!!", ucap hatiku.
aku hanya mengikuti arusnya untuk kehidupanku. manis. sangat manis katanya. semua rayuanya terhdapku tapi satu hal yang hingga kini mengganjal dalam benakku.
"cinta bsa tumbuh hanya karena lewat sms??? hah!! tidak mungkin. sesuatu yang mustahil. di lihat darimananya sih jatuh cinta karena lwt sms??? gubrak!!!!", ucap hatiku.
Tapi bodohnya aku saat itu, aku ikuti alurnya. alur ia akan membawaku. hingga samapai akhirnya kaku dan ia mengucap kata pacran tapi jujur aku tak ada perasaan dengannya. aku hanya mencoba saja. mungkindi lain waktu perasaan itu bisa timbul dengannya. aku terima dia dengan sikapnya yang posesif.jika saat ini aku harus berkata, hal itu sungguh tak nyaman. aku gerah dengan sikap cemburunya, dengan sikap yang selalu mengatur aku tak boleh sms dengan teman cowokku, tak boleh online atau pun chating dengn temn- teman, ikut organisasi pun tak boleh.
"hah!!! cape deh!!!! siapa lho larang- larang gue??? baru jadi pacr udah gitu. apalagi jadi suami gue?? plis deh!!! hahahahahah", tambah hatiku.
hidup masih panjang, aku ingin menikmati kehidupanku dengan berorganisasi. untung saja hal itu hanya sebentar. 1 minggu. ya, satu minggu. satu minggu aku berusaha untuk lepas darinya dan pergi darinya. kenapa?? karena aku takut menyakiti seseoraang di sampingnya (pacranya!!!)
"ternyata ia menduakan aku!!! hah!! plis deh. so ganteng banget + so laku bnget. hahahaha", ucap hatiku.
tapi apa yangterjadi ia menarikku untuk tidak pergi darinya. lalu?? apa yang terjadi?? ( tarik ulur aja terus aku * saat itu* hahahaha)
dia menduakan aku?? aku juga sama. aku pun tak mau kalah dengannya. salah sendiri dia memulainya seperti itu. jika co itu setia aku pun akan setia, jika co itu sayang kepadku aaku pun akan sayang. itulah prinsip hidupku. dia tukang gombal?? aku pun akan lebih gombal!!! dia pembohong, aku pun akan sama ( biar sama- sama) hahahah
hingga pada akhirnya hubunganku terbongkar oleh pacarnya dan itu adalah tujuanku, aku ingin pacranya sadar sapa kaka sepatu kuning itu yang sebernya.jujur selama pacran aku merasa adda yang mengganjal, ia seperti memanfaatku. yang sampai saat ini terbongkar. ia kembali lagi kepaada pacranya tapi, kaka itu bilang " ga akan pacran dulu sampai nilai IPKnya naik. pengen fokus dulu kuliah". nyatanya nol besar. bulshit semua perkataannya. dasar tukang gombal. entah berapa wanita yang ia permainkan selain aku. dan saat ini ia menghilang begitu saja. tanpa ada kabar kepadku. seolah- olah ada memang ia salah kepadaku.
"pengecut", ucap hatiku.
tapi ya sudahlah. semuanya sudah berlalu. saat ini aku menemukan yang insyaallah lebih baik darinya. hati ini seakan sudah terpaut kepada seseorang. dan cukup membuatku senang di hari- hariku. ia yang dewasa, ia yang perhatian dan begitu banyak ilmu- ilmu atau pengetahuan yang aku dapat darinya. kalem. begitu meneduhkanku.
ah... tidak. sepertinya aku benar- benar jatuh cinta lagi,
Nurdiani Latifah