Friday, 7 September 2012

07 september 2012

allahu robbi, aku tak tahu lagi pada siapa aku bicara. pada siapa aku bercerita, tentang hati yang selalu galau, tentang masalah yang selalu menghantuiku. kemarin, hari atau mungkin esok. bukan esok, lusa? ah... aku tak tenang. hari ini terus memainkan logikaku. ok aku mulai bercerita tentang ultah, bukan tentang kehilangan. apa yang hilang cinta? bukan. bukan galau juga.

kemarin rencana pulang aku tunda. kepentingan organisasi dan jarkoman tugas. aku menyinap dikosan temenku. sebut saja teh susi. aku menyinap disana. ela juga menginap sana. sama-sama ngekost di sana, tapi dengan kamar yang berbeda. malam kemarin ia nginap disana.

jam 9 aku pulang, tentunya bareng dengan ella. teh susi sudah duluan pergi. katanya ia ada jadwal kuliah jam 06.30 WIB. jam 9 di kamar teh susi, laptop masih ada. aku langsung mengunci pintunya. dan kunci itu ela titipkan ke ibu kost. aku pulang jam 12 ada sms, "laptop teh susi ilang" dari ella. "ayang bener?" tanyaku melalui sms juga. "kalem aja. teh susi lagi dijailin kan dia ultah" balasnya. lega rasanya mendapat sms itu.

tak ada yang aku pikirkan lagi, setelahnya aku nulis lagi. jam 3 aku tidur sampai jam 5. hanphoneku terdengar berdering. ada sms dari ela, "laptopnya beneran ilang". "yang bener?" tanyaku kaget. "iyah. ella kasalahkeun". itu berita yang jleb banget. jujur aku kaget. ko bisa ilang? padahal pas pulang waktu kunci pintu si laptop masih ada. auduh... aku atak dapat berpikir jernih lagi dari situ. minggu ini aku sibuk. kegiatan KEMBARA, nulis yang harus beres, dan minggu aku baru bisa balik ke bandung. entahlah.

apa yang aku lakukan saat ini? apa harus aku ganti? aku tidak merasa mengambilnya. netbook aku juga rusak. sampai sekarang si telebit belum sempet diservice. bingung!!!

belum dengan masalah cinta. argh... aku harus jujur? sulit rasanya untuk jujur di bibirku. mengiyakan apa yang ditanya temanku tadi maghrib. sulit untuk mulutku berucap jujur. tulisan, lagi-lagi aku jujur pada tulisan ini. apa aku terlalu munafik? aku takut rasa ini salah. aku takut kejadian masalaluku terulang kembali. 1 yang aku inginkan, mengetahui perasaan yang ada di dirinya saja. sehingga aku tahu apa yang harus aku lakukan. aku takut salah menanggapi kebaikannya. sikapnya kepadaku.

No comments:

Post a Comment