Friday 22 March 2013

ini tentang (gue) perempuan

ini gue dengan dunia gue. ini blog gue dengan sejuta kebebesan yang gue punya dalam menulis. inilah keasikan yang gue punya setelah ribet dengan dunia nyata yang kadang sulit dirasionalkan. ini bagian kebebasan hidup gue! gue merdeka.

satu yang masih gue perjuangkan dalam hidup gue yaitu kebebasan keperempuan gue. kenapa? kadang kita dibelenggu, dibuat mati karena kebodohan yang kita lakukan sendiri. misalkan pacaran,

kadang gue mikir, kenap orang cepet banget nurut sama pacar. dilarang anulah, inilah, atau apalah dan bodohnya orang itu malah nurut banget!plis deh! loe tuh bukan suami istri. kenapa mesti nurut gitu aja? apalagi ya suami istri aja nggak gitu-gitu amat.

ini hidup loe! loe harusnya nikmati hidup loe! bebaskan hidup loe tanpa ada gangguan dari orang lain.  kalau loe kaya gitu, hidup loe hidup dalam penjajahan. plis deh! cewek itu harus cerdas. kita nggak usah demo, kita nggak usah teriak-teriak buat bebaskan diri kita, tapi kita punya jalan dimana kita bisa berjuangan dengan yang namanya keperempuan kita.

perempuan itu diciptakan dengan lemah lembut, gemulai dan anggun. walaupun gue sendiri nggak. sedikit lucu kan? gue punya cara tersendiri. di sini gue pengen ngomong sebagai manusia perempuan. kita harus cerdas melihat zaman. cewek tuh walau hidup dengan lemah lembut, gemulai dan anggun jangan menyek-menyek!

harus kuat, harus strong! kita harus gali apa yang kelebihan yang kita miliki untuk tangguh di era sekarang. nggak mau kan disebut lemah? apalagi kita tahu, kelemahan kita adalah kelebihan para cowok! iya gue yakini itu, tapi jangan jadikan kelemahan kita sebagai titik balik untuk kita berhenti bertindak.

untuk pera manusia manusia perempuan yang ada di indonesia.
kita jangan terlebenggu sama adat istiadat yang menghentikan langkah kita untuk maju. perempuan zaman sekarang bukan lagi bertindak sebagai Dapur, Sumur dan Kasur!
ingat! 

Saat perempuan tak lagi dianggap sebagai manusia, hanya dilihat sebelah mata dan dibetinakan, maka, runtuhlah sudah nilai-nilai kehidupan.

OK, untuk para perempuan loe harus kuat! nggak perlu ngerengek ke cowok minta balikan lagi, nangis semalam atau yang lainnya deh. manja-manja bikin mata sakit.

Monday 18 March 2013

Hidup

gue tahu hidup nggak akan sellau mudah dijalani. misalnya hidup gue. masalah pendidikan, kuliah yang notabanenya di pendidikan. gue semakin nggak ngerti. pertama masalah kuliah, gue dikenal sebagai mahasiswa yang ngaret dan akhirnya gue dikenal sebagai mahasiswa yang jarang masuk kuliah. kenapa? gue enek dengan sistem yang memperlakukan gue kaya anak SD. menghafal! bukankah kita ini perlunya pengembangan? gue benci keadaan ini. ktanya pembebasan? tapi yang ada satu warna, apa yang dikatakan dosen.

gue di dunia pendidikan, tapi gue sendiri nggak tahu apa yang harusnya gue lakukan untuk kedepannya di dunia pendidikan  gue. semuanya seperti membingungkan. dengan sistem, dengan kebijakan. ah,... bulshit!

gue benci. gue benci keadaan gue yang nggak bisa apa-apa.
ada lagi, ketika gue nulis di blog pribadi gue, gue pengen ngumpat. pengen ngeluh, tapi takutnya gue masuk buih! kenapa? lagi-lagi pasal yang ada di indonesia hanya mengurusi hal-hal sampah. perbuatan tidak menyenangkan, atau apalah. yang dengan mudahnya bisa masukin orang ke buih.

hukum harusnya jadi pelindung, ini malah jadi hal yang paling menakutkan!

gue benci hal yang ada di sekitr gue!
kadang gue mikir, ada nggak sih hal yang bisa bikin gue asik? asik? ya cuma dari tulisan ini gue bisa asik,. temen sejati, temen yang selalu ada buat gue, cuma tulisan gue sendiri. nggak ada yang lain. gue ya gue. bukan elo yang ngatur hidup gue. bukan gue yang jadi robot-robot nggak jelas.

gue benci!
gue benci kehidupan dengan rutinitas yang itu-itu mulu. loe nggak pada bosen apa hidup loe gitu-gitu mulu? nggak ada perubahan? basi!

Tuesday 12 March 2013

Kita akan tetap menjadi keluarga, bukan?

Kita akan tetap menjadi keluarga, bukan?
Satu kalimat yang menjadi ketakutanku untuk saat ini. Kita sudah tidak lagi bertegur sapa hari ini, aku akui kita sedang saling bertengkar. Pertengkaran hebat, hingga aku lagi mengenali diriku sendiri. Aku dibelenggu amarah. Aku murka padamu, padahal aku tahu. Kamu tidak salah.

Kita akan tetap menjadi satu, bukan?
Kita yang pernah saling bersama dikala sulit. Berusaha merasakan gundahmu. Kita pernah menangis bersama. Kamu ingat? ada rasa bersalah ketika aku tak lagi menegurmu, bertanya,"Apakah kamu baik-baik saja?"




Karena kita saling bertengkar, aku kehilangan tawaku kali ini. senja indah aku anggap hambar. Kamu harus mengetahui itu. Ada setitik getaran yang membuatku takut saat ini. Aku takut kehilanganmu menjadi keluargamu. Lalu, kamu menjadi musuhku. Itu yang aku takutkan.

Berulang kali aku tatap dan baca pesan yang terakhir darimu. Aku juga egois ternyata. Aku kehilangan kamu, mereka dan kalian.

Satu yang aku harapkan, kita (aku dan kamu) tidak lagi bertengkar seperti kemarin. Kita ini keluarga bukan?

Untuk semua, maaf untukku yang egois.
kita akan tetap satu, bukan?
satu untuk selamanya?
Iya kan?
Kita ini satu tubuh, bukan?