Thursday 14 November 2013

Ojeg Payung Masuk Kampus

sebenarnya saya menulis di sini hanya untuk meluapkan kekesalan saya dengan apa yang terjadi di kelas. ah... sudahlah. karena karena langit walau sedang menangis selalu saja membawa indah bagi yang peka merasa indahnya tangan Tuhan.

saya memutuskan berlari di tengah hujan dengan asil pakaian saya basah. satu hal yang mungkin bagi mata saya itu aneh. ojeg payung masuk kampus. aneh, baru kali ini saya melihat ojek payung. eh... dua tahun yang lalu, saya juga pernah pake ojeg payung.

hal yang dirasa adalah miris. ya... miris. anak kecil hujan-hujanan. hal pokok yang selalu hadir dalam benak wanita, "gimana kalau anak itu sakit?"

sebenarnya ada banyak hal yang menjadi faktir kenapa anak kecil itu tuba-tiba saja bekerja sebagai ojeg payung.

1. karena ekonomi.
hal klasik memang jika alasannya ekonomi. bantu ayah atau ibu yang sudah tidak bekerja.
2. Asik mendapatkan uang sendiri
ini loh, memang mewah terjadi di hati anak kecil. mendapatkan uang sendiri itu rasanya kaya bisa terbang ke langit ke tujuh.
3. asik hujan-hujanan
hujan-hujanan, memang asik. asik bersama tawa dan menikmati gelap langit. itu yang indah dan tidak lagi bisa dirasakan manusia. kdang manusia semakin sibuk dengan apa yang dikerjakan dan apa yang dipikirannya. melupakan alam yang senantiasa selalu indah.

hujan, selalu indah apalagi ketika terjadi siang. akan ada pelangi jika ada matahri setelah hujan. indah bukan langit itu?
kadang kita juga butuh banyak tafsir tentang langit. bahkan tentang hujan kali ini. ada yang berkata, "langit itu sedang memangis."
ada juga yang berkata, "ini ujian untuk manusia yang selalu mengutuki bumi"
ada juga, "bersama jatuhnya hujan, jatuh juga kenangan dia di hatiku."
ada lagi, ini kata-kata untuk orang yang lagi pacaran,"Romantis!!!"
buat yang jomblo apa?
"tarik selimut lagi! waktu tidur di perpanjang!"


Cibiru, 14 November 2013