halo... dunia mayaku. duniaku yang tenang dan indah.
3 bulan aku mungkin melupakan kegiatan ini. aku hidup dalam nyataku dan akhirnya aku kembali dalam mayaku. dunia yang indah, hanya terungkap dalam kata-kata. mayaku terlallu indah untuk aku lepaskan, tapi terkadang aku menjadi autisme. hanya sibuk dengan gadget-gadgetku. aku terlalu kaku dalam nyataku. terkadang aku merasa terasingkan dalam nyataku. sepi dan hanya sendiri. disini, aku bisa teriak, tertawa,, mengeluh dan aku bebas dengan apa yang aku lakukan. mayaku tak seindah dengan nyataku.
Bahkan saat ini aku kecewa nyataku. lagi-lagi si hati patah dan melelan pil kegalauan. ah... sudahlah. aku tak mau mengungkit lagi kegalauan masa lalu. ia hanya membuatku semakin terpuruk dan sakit saja. saaat ini aku berusaha move on. meluapkan dalam setiap tulisanku. tulisan-tulisan ini seakan manjadi saksi bisu kisah-kisaahku saja.
ah... lagi-lagi masa lalu terus berputar. pikiran masa lalu itu berputar. lagi-lagi bayangnya menyeruak. dia dan kau. ingin ku bunuh mereka. setiap kali aku melihat mereka berdua, ingin ku bunuh mereka. pikiran melayang, membayangan saat-saat paling sadis yang aku lakukan. aku lebih baik sakit fisik dari pada hatiku yang sakit. kepinganku telah dicuri olehnya, hanya aku tak bisa mencuri hatinya. ia berpaaling dengan yang lain. semantar aku hanya menjadi memory untuknya.
saat ini aku bicara tentang mimpi dan ambisiku. menulis, dunia ini terlalu indah untuk aku tinggalkan. semua terasa sangat indah. satu persatu targetku terpenuhi. 11 antologi saat ini sudah aku gapai. target minimalku sudah aku gapai. tiggal buku solo dan media yang belum aku capai. aku hanya bisa menyaksikan komentar dan info-info penerbit dan media dari teman-temanku.
terkadang iri mendera hati. kapan aku bisa seperti mereka? nampang dimedia dengan karyanya. sampai detik ini aku mencoba, tapi masih belum ada hasilnya. perasaan kecewa muncul tiap kali aku melihat email masukku. tidak aada pemberitahuan dari media tentang karyaku. lagi-lagi aku berpikir, apa aku harus tinggalakn dunia menulisku dan fokus dengan kuliahku? tapi pendidikan fisika terlalu menjemukan untuk aku tetap hidup di situ. semua masih terasa kaku untuk aku lakukan.
Mimpiku hari ini adalah menajdi seorang penulis. jatuh, merangkak, tertatih dan jatuh kembali. itu keadaanku saat ini. kapan aku berlari?? kata itu menjadi cambukan untukku hidup mengejar mimpiku.
No comments:
Post a Comment