Tuesday 25 September 2012

25 september

dipikir-pikir, blog ini kayanya salah satu ungkapan kegalauan aku ya untuk dunia nyata aku. ah... ga masalah buat aku. mau disebut blog galau atau pun apapun terserahlah. yang jelas, aku seneng disini. aku bisa luapin semua yang aku mau di sini. tanpa harus aku takut dan ragu.

aku di sini akan bicara tentang cinta, apa itu cinta? seperti apa cinta itu?

sempat aku ragu dengan apa yang aku rasakan. cintakah atau bukan? aku yakin ini cinta. terkadang suatu waktu ada gemuruh gerah yang keluar dari dalam dadaku. apa pegang dadaku dan berkata, "ini apa?" gemuruh itu semakin kuat dan kencang. dalam otakku hanya terpikirkan ia. seorang pria yang kini menghilang atau mungkin ia telah bertapa dari dunia maya?

aku menginginkan ia kembali. banyak kata yang ingin aku ceritakan padanya saat ini. tentang menulis, tentang hidupku, banyak hal yang ingin aku ceritakan. "kak, apakarnya? kenapa kakak menghilang?" dua pertanyaan itu yang siap aku lontarkan kepadanya jika suatu hari nanti ia kembali, tapi akan kembalikah ia? apakah penantian ini akan indah pada waktunya?

balik lagi ke masalah cinta, aku yakin seratus persen itu adalah cinta. ya, getaran itu semakin berbeda. gemuruh resah, aku anggap ia akan abadi dalam hatiku untuknya. satu hal yang aku selaki aku tanyakan, apakah ia mempunyai rasa yang sama denganku? apakah aku yang salah tafsir dengan tingkahnya? dengan kebaikannya? tapi dari matanya terpancar sesutu yang berbeda. ada seikit tingkah yang terlihat serba salah. salting! benarkah? atau hanya perasaanku saja? aku bisa merasakannya.

dia, kenapa ia tak ungkapkan rasa itu? kenapa ia membuat teka-teki dalam hidupku? haruskah aku ungkapan rasa seperti yang wanita dalam puisi tadi? ah... aku terlalu angkuh untuk berucap itu. untuk mengatakan rasa itu saja, aku tak bisa jujur pada diriku sendiri. butuh waktu berminggu-minggu untuk aku menyakinkan tentang rasa itu.

hanya dalam blog ini aku berani mengucapkan, "maaf, kakak aku mencintaimu" hanya dalam blog ini aku berani ucapkan kata itu. nyataku terlalu piluh untuk aku ucapkan.

No comments:

Post a Comment