Bagaimana sahabat, apa kabar semua?
ini
bukan tentang retrorika seorang kader PMII, tapi ini bagaimana cara
memaknai kehidupan yang manusia sendiri menyadari hidup itu rumit dan
sulit. hidup itu bukan rumus fisika, tapi hidup itu sesuatu yang indah.
lihat saja, jika kita memaknai sebuah daun. dia kadang terbawa angin,
mereka seperti hidup bukan?? daun-daun mereka ibarat tangan, akar mereka
ibarat kaki. jika tersapu oleh angin, tubuhnya bergerak dengan indah
bukan. ke kanan dan ke kiri. tapi, itu jika saya yang memandangnya. tapi
jika orang lain, tidak akan memandang seperti itu.
jadi
yang menjadi permasalahan saat ini adalah cara pandang kita. saya dan
kalian itu akan berbeda cara pandang. saya akan melihat sebuah pohon dan
kelembutan angin. kalian mungkin tidak. bagaimana dengan tugas manusia?
dengan kehidupan yang sudah Tuhan atur ini, kita hanya akan diizinkan
mengubah cara pandang saja. akankah menjadi mudah atau menjadi sulit
saja?
kita akan terjebak dengan masalah yang memaksa kita
merengek, menangis, atau apalah yang biasa kita sebut mengeluh. OK,
hidup itu akan mudah. selalu mudah. hidup itu, akan tenang sebagaimana
dengan pikiran kita. hati yang tenang, akan mengolah otak untuk berpikir
tenang pula.
salah satu ketenangan itu, kita bisa
mengambil nafas yang sangat panjang dan dalam, oksigen yang kita hirup
akan terbawa ke otak. otak yang stress itu karena otak kita kekurangan
oksigen. pengambilan nafas ini, akan menambah pasokan oksigen di otak
kita.
saya ingin mengutip sebuah lelucon diantara kumpulan
saya dengan sahabat-sahabat saya, "ih... kamu jangan ngegurung-gusuhin
aku!!!"
saya catat gurung-gusuh. dalam bahasa sunda, kata
tersebut mempunyai arti cepat-cepat. masih ingat dengan sesuatu yang
dikerjakan dengan cara terlalu cepat? bukankah hasilnya tidak akan
terlalu bagus?? ya... cepat boleh, tapi kita juga harus mengikuti aturan
main yang sudah ada bukan?
aturan apa, aturan yang kita buat untuk menjadi baik. bukan begitu sahabat?
saya
memilh tidak tidur ntuk malam ini, karena saya tadi siang sudah tidur.
itu aturan yang saya buat untuk membiarkan tubuh saya akan agar tetap
sehat bukan? ini cara pandang saya untuk hidup saya lebih baik dan lebih
santai saja.
mengubah kehidupan itu tidak bisa, karena
kehidupan manusia sudah Tuhan atur sedemikian rupa dan manusia hanya
bertugas untuk mengubah cara pandangnya saja agar hidup terasa lebih
baik dan bermakna. sedih, senang, pahit, manis (kaya permen nano-nano)
biarkan ada dan kita rasakan.
Cibiru, 26 September 2013.
Nurdiani Latifah
No comments:
Post a Comment