Wednesday, 25 September 2013

Mencoba bertanya

ini salah satu tulisan saya di blog, tentang apa yang ada di pikiran saya. tentang sebuah perbedaan yang sudah tidak lagi asik bagi mereka, bukan untuk saya.

dalam blog ini, saya ingin mencoba bertanya tentang apa itu perbedaan. saya juga berusaha menjawab apa itu perbedaan. semoga sahabat-sahabat yang membacanya bisa faham perbedaan dalam versi saya.

manusia itu sudah ditakdirkan untuk hidup berbeda. saya dan kamu pasti akan berbeda itu untuk bisa membedakan mana saya dan mana kamu. lalu, bagaimana mungkin manusia bisa hidup dalam kemasan yang serba disamakan? akan terasa menjemukan bukan? akan terasa duia yang dijalani itu tanpa warna? bukan begitu?

dunia yang berbeda harus kita syukuri, manusia sudah menjadi fitrahnya berbeda. anak kembar saja berbeda. bagaimana kita yang diciptakan berbeda? di sini dalam kehidupan berdunia, manusia mencoba memahami apa itu perbedaan. memahami manusia yang sesungguhnya dalam fitrahnya.

kita tidak bisa egois memaksakan apa yang kita mau, bukankah dalam ber-PMII kita sudah mengenal aswaja? di sana untuk manusia yang ber-PMII akan mengerti apa itu manusia dengan fitrahnya masing-masing.

hidup itu indah, jika kita bisa saling mnghrgai perbedaan. gak usah kekeuh peteukeuh. lihat kondisi, jangan sampai menjatuhkan manusia-manusia yang lain. adanya perbedaan membukakan mata agar kita menghargai semua kerja keras dan jati diri manusia.

bagaimana cara memahami kehidupan ini? perbedaan yang membedakan manusia?
membaca? membaca apa?
membaca keadaan, membaca buku agar tidak terjemak pada pemikiran yag egois. tanpa melihat keadaan yang ada.

terkadang dalam tulisan di sini, saya selalu larut dengan emosi saya.
semoga dengan menulis saya bisa mengatur emosi saja.

salam.
Nurdiani Latifah

Mahasiswa Bisa Apa?

Mungkin namanya juga manusia, berkicau di dunia nyata tidak dianggap. Maka jatuhnya di dunia maya. Inilah saya, Nurdiani Latifah. di tengah-tengah kegalauan saya tentang masalah hati (cinta), di tengah-tengah masalah keluarga, di tengah-tengah masalah akademik dan satu lagi di tengah-tengah saya bekerja (tentunya masih seputar nulis yang bisa menghasilkan uang saku tambahan) saya bikin note ini. sebelumnya saya minta maaf dengan datangnya note ini.

yang ingin saya tulis di note ini adalah tentang isu kenaikan BBM. beberapa hari yang lalu, saya bersama sabahat-sahabat saya, melakukan aksi (Demo) tentang penolakan kenaikan BBM, tapi sayang. tetep aja pemerintah ketok palu tentang persetujuan kenaikan BBM. kadang saya sendiri, merasa ironi. saya yang merasa bangga dengan kata "mahasiswa" tidak bisa melakukan apa-apa. aksi ke jalan pun terkadang merasa percuma. pemerintah tidak mendengarnya sama sekali.

kadang saya berpikir, percuma jadi mahasiswa kalau keadaannya kaya gini. ngerubah keadaan pun tidak bisa. katanya agen of sosial, agen of control dan satu lagi agen of change. keadaan yang mencekik rakyat pun tidak bisa mahasiswa rubah.

kalau pemerintah sudah ketuk palu, mahasiswa bisa apa? terkadang kita hanya bisa menonton tentangg kekuasaan-kekuasaan yang terjadi di parlemen. lihat saja, ketika PKS yang menolak tentang kenaikan BBM, malah PKS akan dikeluarkan dari koalisi. kongkalikong lagi, kongkalikong lagi.

lihat lah, di Indonesia ada ada 10-15% komoditi usaha kecil dalam artian, membuka lapangan kerja sendiri. jika BBM naik, mereka bisa apa?? katanya rakyat indonesia harus cerdas, membuka lapangan kerja sendiri. kalau kaya gini UKM-UKM tersebut akan mati.

Katanya mahasiwa harus cerdas. ah... sudahlah. mahasiswa bisa apa?

lalu, ketika pemerintah sudah ketok palu, mahasiswa bisa apa? mahasiswa hanya bisa berkoar dalam facebook-facebook atau twitter-twitter mereka. Ironi. seperti saya ini. terkadang, kebebasan berpendapat menjadi bumerang yang kadang tidak sedikit orang hanya karna mengeluarkan pendapat di penjara.

mahasiswa bisa apa? saya ini mahasiswa semester 4 jurusan fisika, harusnya saya dengan keadaan seperti ini sudah bisa memberikan solusi lain tentang BBM alternatif, sayangnya saya terkekung oleh dunia akademik. lagi-lagi dihadapan dengan tugas kuliah, dengan remidial, atau pun yang lainnya. saya yang bodoh atau saya yang bego atau tolol??satu lagi di dunia kampus, orang-orang yang pintar adalah orang-orang yang mendapat nilai sempurna. bukan seperti saya yang dibilang pas-pasan.

lagi-lagi mahasiswa bisa apa? diam, melihat dan meradang.

satu fakta yang ada, bagi teman-teman saya yang sudah mengembangkan dirinya dengan BBM alternatif, mereka bisa berbangga diri, sayangnya pemerintah tidak cepat tanggap. lagi, ide-ide kami, langkah gerak kami dikekung oleh pemerintah.

Ya, mahasiswa bisa apa untuk zaman sekarang. film-film romantis tentang cinta seakan menghiptonis kami untuk bisa menangis dan tertawa terbahak-bahak. Mahasiswa dan kebiajakan pemerintah, kami bisa apa? kadang, saya letih jadi mahasiswa, nggak bisa menghasilkan apa-apa.

gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. mahasiswa bisa apa? meninggalkan apa bisa nanti saya mati dengan kata mahasiswa.

Hidup yang (akan) Mudah

Bagaimana sahabat, apa kabar semua?
ini bukan tentang retrorika seorang kader PMII, tapi ini bagaimana cara memaknai kehidupan yang manusia sendiri menyadari hidup itu rumit dan sulit. hidup itu bukan rumus fisika, tapi hidup itu sesuatu yang indah. lihat saja, jika kita memaknai sebuah daun. dia kadang terbawa angin, mereka seperti hidup bukan?? daun-daun mereka ibarat tangan, akar mereka ibarat kaki. jika tersapu oleh angin, tubuhnya bergerak dengan indah bukan. ke kanan dan ke kiri. tapi, itu jika saya yang memandangnya. tapi jika orang lain, tidak akan memandang seperti itu.

jadi yang menjadi permasalahan saat ini adalah cara pandang kita. saya dan kalian itu akan berbeda cara pandang. saya akan melihat sebuah pohon dan kelembutan angin. kalian mungkin tidak. bagaimana dengan tugas manusia? dengan kehidupan yang sudah Tuhan atur ini, kita hanya akan diizinkan mengubah cara pandang saja. akankah menjadi mudah atau menjadi sulit saja?

kita akan terjebak dengan masalah yang memaksa kita merengek, menangis, atau apalah yang biasa kita sebut mengeluh. OK, hidup itu akan mudah. selalu mudah. hidup itu, akan tenang sebagaimana dengan pikiran kita. hati yang tenang, akan mengolah otak untuk berpikir tenang pula.

salah satu ketenangan itu, kita bisa mengambil nafas yang sangat panjang dan dalam, oksigen yang kita hirup akan terbawa ke otak. otak yang stress itu karena otak kita kekurangan oksigen. pengambilan nafas ini, akan menambah pasokan oksigen di otak kita.

saya ingin mengutip sebuah lelucon diantara kumpulan saya dengan sahabat-sahabat saya, "ih... kamu jangan ngegurung-gusuhin aku!!!"

saya catat gurung-gusuh. dalam bahasa sunda, kata tersebut mempunyai arti cepat-cepat. masih ingat dengan sesuatu yang dikerjakan dengan cara terlalu cepat? bukankah hasilnya tidak akan terlalu bagus?? ya... cepat boleh, tapi kita juga harus mengikuti aturan main yang sudah ada bukan?

aturan apa, aturan yang kita buat untuk menjadi baik. bukan begitu sahabat?

saya memilh tidak tidur ntuk malam ini, karena saya tadi siang sudah tidur. itu aturan yang saya buat untuk membiarkan tubuh saya akan agar tetap sehat bukan? ini cara pandang saya untuk hidup saya lebih baik dan lebih santai saja.

mengubah kehidupan itu tidak bisa, karena kehidupan manusia sudah Tuhan atur sedemikian rupa dan manusia hanya bertugas untuk mengubah cara pandangnya saja agar hidup terasa lebih baik dan bermakna. sedih, senang, pahit, manis (kaya permen nano-nano) biarkan ada dan kita rasakan.

Cibiru, 26 September 2013.
Nurdiani Latifah

Sunday, 22 September 2013

mencoba memahami hidup

sepertinya saya tidak punya hak untuk berkata apapun dalam bentuk umpatan, kekesalan karena itu hanya membuang energi dalam diri saya. hidup itu akan mudah, seperti yang kita pandang. bukan begitu? saya saat ini berusaha menikmati setiap liku kehidupan tanpa harus mengumpat atau apalah yang membuat emosi saya naik atau turun.

nikmati semuanya bukan? saya mulai memahami sebuah jiwa yang selama ini tidak pernah terlihat oleh jiwa-jiwa yang lainnya. kakak saya (Farhan Zam-Zam), sebuah jiwa yang tenang, tanpa ada emosi setiap detik yang nampak pada kami.

satu hal, ketika hidup di jalani dengan suatu pandangan yang berbeda, kita akan bisa membuat diri kita tenang. bukan begitu?

manusia kadang bertindak tanpa akal, padahal secara kodrati manusia itu diciptakan beserta akal mereka yang melebihi dari makhluk apapun yang Tuhan ciptakan. Saya manusia, kalian manusia, menggunakan akal adalah salah satu fungsi dari manusia.

Tapi, Tuhan menyisipkan nafsu untuk kita marah. ah... dengan apapun itu, tidak di benarkan manusia itu memakai nafsunya secara berlebihan.

Demi apapun yang ada di sekitar saya hari, Minggu 22 September 2013 saya tidak marah dengan apa yang saya lihat.

katanya ketika manusia berkata tidak marah (tolong digaris bawahi), manusia itu akan marah. tapi ini yang terjadi pada saya, tidak ada satu kemarahan yang Tuhan ciptakan untuk saya kali ini.