Kali ini aku bertemu kembali dengan malam. malam yang penuh intang yang sangat aku sukai. udara yang sedikit menusuk ke tulang-belulangku. Di tengah rumah aku kembali dengan notebook dan modemku. berselancar di dumay dan mencari info di mbah google tapi, pikiranku masih memikirkan pembicaraan mamah denganku taddi siang. Memang pembiraan kecil tapi, mungkin bermakna untukku di masadepanku. Ini tentang orang dewasa dan semua ego mereka. bukan maksudku untuk membicaraan mereka atau memjelek- jelekan mereka tapi, ini adalah pelajaran berharga bagiku nanti.
ini adalah kisah sepasang suami-istri yang bercerai dan akhirnya saling menjatuhkan dan saling mencaci. belum lagi sang pria yang selalu membongkar aib mantan istrinya dan menjelek- jelekan ke publik seakan dirinyalah yang teraniaya. kenapa harus saling menjatuhkan??? kenapa saling mencaci??? apakah mereka masih saling mencintai??? entahlah. Aku tak bisa mengetahui bagaimana isi hati mereka berdua tapi, apa yang mereka lakukan akan selalu brdampak pada anak. Ya, mereka sibuk menjatuhkan dan anak mereka terbengkalai.
kisah mereka berawal dari seorang istri yang berselingkuh. Kenapa berselingkuh??? entahlah. Dia punya alasan sendiri atas perbuatannya. Di daerahku ini hal yang sangat mengejutan seorang istri yang berhijab brselingkuh. Memang hal yang tak masuk akal tapi, ini adalah kenyataan dalam hidup. hidup di dunia terkadang jauh dari yang terduga.
Awalnya aku tak percaya tapi, setelah aku mendengar ucapan mamah tadi siang akhirnya aku tahu alasannya. sebelumnya ia memang sudag bercerai walaupun hanya dalam ucapan. Ya, ucapan talak terkeluar dari mulut suaminya. Aku tak mengerti mengapa mereka bisa bercerai seperti itu. Aku hanya bisa memperhatikan mereka dari luarnya saja. mereka tampak akur dan tak ada konflik yang terlihat. Ternyata suaminya adalah seorang lelaki yang arogansi. Belum lagi ia adalah seorang yang penganngguran. istrinyalah yang berkerja. membiayai semua kebutuhkan hidup. Serta ia juga harus mengurusi rumah. mencuci piring, mencuci baju, mengepel dan lain sebagainya.
Suatu ketika aku pernah mendengar anak bungsunya dimarahi habis- habisan aku pikir ini kesalahan si bungsu tapi, ternyata ini adalah kesalah lelaki itu. Lelaki itu memukuli si bungsu karena si bungsu memperingati dan berkata :"bah, gera shalat tos ashar. abaah tara shalat".
belum laagi cerita si cikal yang di siksa kerena bermain dengan motornya. Padahal aku lihat hanya beberapa kali si cikal memakai motor untuk keperluan tertentu saja. Ketika pagi harinya setelah si cikal di siksa, tangan dan kakinya terlihat biru- birudan kakinya terlihat pincang.
Saat ini aku teringat akan sebuat status yang di buat di facebook oleh temanku yang bernama Aldi Triadi yang mengatakan bahwa "kenapa wanita menangis karena tersakiti oleh pria??? padahal seorang pria seharusnya melindungi dan menyanyanyinya wanita tersebut"
Aku cukup tersentuh dengan pria yang bisa mengatakan hal tersebut. seandainya saja semua pria memiliki pemikiran tersebut pasti tidak akan pernah ada airmata yang jatuh dari wanita karena tersakiti pria.
No comments:
Post a Comment