Friday, 26 August 2011

25-agustu-2011

Aku. Nurdiani Latifah lahir di bandung pada tanggal 2 juni 1992. Aku terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara.saat ini aku baru saja terdaftar di Universita Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung dengan jurusan pendidikan Fisika. Awalnya aku tidak berpikir untuk masuk di PTN tersebut, aku memilih ITB sebagai PTN yang aku pilih tapi, aku memilih ITB dengan tujuan untuk menjadi seorang guru. Ya, aku mengikuti jejak Bu Dwi Heti Lestari dalam kehiadupanku. Ia adalah sosok guru panutan dalam hidupku. ia kuliah di ITB tapi, akhirnya ia menjadi seorang guru yang dikagumi.


Saat ini, terkadang dalam pikiranku aku masih membayangkan jika aku masuk ITB. aku juga tak tahu kenpa hal itu terjadi. apakah saat ini aku sangat menginginkan masuk ITB??? atau itu hanya lamunanku saja??? entahlah. Aku saat ini berusaha untuk bersyukur dengan apa yang aku dapat saat ini. Dalam otakku saat ini terukir kenangian masalalu kala aku SMP. saat itu aku berkeinginan untuk menjadi guru fisika. Mungkiin inilah jalan untuk menggapai cita- citaku.

Pukul 11 malam. Yang terdengar hanya deritan jangkrik dari luar dan dentuman jam jam dalam suasana kali ini tapi, aku tetap saja ibuk dengan komputer kesayangku. sudah hampir 1 bulan ini aku selalu tidur di atas ja 12 mala. terkadang dalam 1 hari aku tidak tidur. Apa ini imsonia??? ataukah hanya pengaruh tidur di siang hari??? entah. Aku tidak tahu. 

Dengan kebiasaan baruku ini, aku sedikit tersiksa. Aku tidak nyaman dengan keadaan ini. Sampe kapan aku seperti ini?? dikala orang- orang menanyakan kapan kamu tidur?? aku sering menjawab nanti jam 2. bukan aku bangga tapi, aku sedih. dikala orang- orang tertidur pulas, aku hanya bisa manatapi langit- langit kamarku yang penuh dengan sarang laba-laba.

Aku pun keluar rumah menghirup udara malam. aku tahu ini tidak sehat tapi, aku hanya igin melihat bulan dan bintang yang setiap harinya tidak redup. Cahaya mereka yang selalu berkerlap- kerlip menantadakan bahwa mereka sedang tersenyum ceria. setiap malam aku selalu melihat mereka tersenyum. apakah dikala langit gelap atau pun cerah mereka terlihat tersenyum. Bagaimana bisa mereka terlihat tersenyum sementara keadaan mereka mereka pun tidak mungkin untuk tersenyum. Bagaimana dengan aku??? terkadang mulutku tidak bisa tersenyum. Terkadang aku selalu mengeluh dengan apa yang aku dapat. Aku terkadang tidak bersyukur. 

"ya....Tuhan maafkan aku", ucapku dalam hati.




No comments:

Post a Comment