Monday, 29 August 2011

27-08-2011

Pukul 10 malam sperti biasanya aku masih tetap di hadapan laptopku. Mengutak- atik blog baruku. Ini kebiasaan baruku setelah ku tinggalkan hampir selama 1 tahun lebih. lumayaanlah sambil menunggu untuk shalat lailatul qadar. 3 anggota keluargaku beritikaf di mesjid tapi, aku si cikal hanya bisa itikaf di rumah seorang diri. ada beberapa pendapat bahwa kita tidak bisa untuk beritikaf di rumah tapi beberapa pendapat juga menyatakan boleh untuk beritikaf di rumah dengan berbagai alasan. misalnya untuk menjaga anaknya yang masih bayi, memasak sambil menunggu waktu sahur dan lainnya. Sementara, aku?? aku lagi- lagi di tugaskan untuk menjaga rumah dan si bungsu yang yang tidur.

bulan ramdhan kali ini terasa sangat berarti. Berkah ramadhan setiap harinya terus mengalir kepada keluargaku. masalah uang yang setiap hari kami takutkan saat ini bukan beban pkiran kami lagi. Aku saat ini bisa kuliah, beli modem, beli baju lebaran, beli baju + peralatan kuliah serta hubungan percintaanku berjalan dengan lancaar. Ya, setidaknya tidak seperti tahun 2010. Banyak maslah menimpa aku dan dia. 

Waktu berjalan begitu badan  ini masih terasa cape dan sangat melelah. Bahkan godaaan untuk hari ini sangat berat. Belum lagi di kereta seakan tidak ada yang peduli dengan shaumnya dan ramadhan yang kian berakhir.

"Ya...tuhan terimalah amal ibadah puasaku hari ini", ucapku dalam hati.

Pukul 11.30 malam, saatny aku beres- beres. Membereskan laptop, kabel- kabelnya dan juga tempat untuk shalatku tapi, setan tetep saja mengganggu malam ini mengusikku untuk tetap online.  Semakin malam jaringan semakin baagus. Aku pun terlena oleh godaan setan itu. aku mengomentar salah satu status adik kelasku. 

"Ga di anggap kenapa??? kir???", tanyaku. 

Beberpa menit kemudian dia pun menjawabnya tapi, dengan nada yang sedikit emosi. 

"Kenapa??? apa emang aku salah ngomong?", tanyaku dalam hati aneh. 

percakapan pun dilanjut hingga akhirnya aku merasa tidak nyaman melihat dia yang semakin emosi. Pikiranku kembali teringat dengan sikapnya beberapa waktu lalu yang berubah kepadaku walaupun hanya di facebook tapi, perubahannya sangat terasa. sedikit sensi kepadaku dan sedikit jutek. Apa meman ada yang salah pada diriku??? apakah tingkahku?? ucapanku??? pliss... tolong bilang. Tolong bantu aku jika aku salah. 

Malam itu pun berlalu. aku kembali online pada siang harinya. Aku kembali bertanya pada adik kelasku yang lainnya tentang sikapku. Ternyata, sikapku sangat jauh dari kata dewasa padahal umurku sudah 19 tahun. Sisa umurku kini menipis dengan berjalannya waktu. Aku adalah seseorang yang kekanak- kanakan, aku seseorang yang egois. Aku seseorang yang selalu membesarkan masalah. 
"Ya...Tuhan begitu buruknya aku kah selama ini??", tanyaku dalam hati.

Mulai saat ini aku berjanji akan berusaha menjadi yang seseorang lebh baik lagi dan terima kasih juga untuk Lunegirls yang membuatku tahu bagaimana diriku selama ini.

Sunday, 28 August 2011

26-08-2011

Kali ini aku bertemu kembali dengan malam. malam yang penuh intang yang sangat aku sukai. udara yang sedikit menusuk ke tulang-belulangku. Di tengah rumah aku kembali dengan notebook dan modemku. berselancar di dumay dan mencari info di mbah google tapi, pikiranku masih memikirkan pembicaraan mamah denganku taddi siang. Memang pembiraan kecil tapi, mungkin bermakna untukku di masadepanku. Ini tentang orang dewasa dan semua ego mereka. bukan maksudku untuk membicaraan mereka atau memjelek- jelekan mereka tapi, ini adalah pelajaran berharga bagiku nanti.

ini adalah kisah sepasang suami-istri yang bercerai dan akhirnya saling menjatuhkan dan saling mencaci. belum lagi sang pria yang selalu membongkar aib mantan istrinya dan menjelek- jelekan ke publik seakan dirinyalah yang teraniaya. kenapa harus saling menjatuhkan??? kenapa saling mencaci??? apakah mereka masih saling mencintai??? entahlah. Aku tak bisa mengetahui bagaimana isi hati mereka berdua tapi, apa yang mereka lakukan akan selalu brdampak pada anak. Ya, mereka sibuk menjatuhkan dan anak mereka terbengkalai.

kisah mereka berawal dari seorang istri yang berselingkuh. Kenapa berselingkuh??? entahlah. Dia punya alasan sendiri atas perbuatannya. Di daerahku ini hal yang sangat mengejutan seorang istri yang berhijab brselingkuh. Memang hal yang tak masuk akal tapi, ini adalah kenyataan dalam hidup. hidup di dunia terkadang jauh dari yang terduga. 

Awalnya aku tak percaya tapi, setelah aku mendengar ucapan mamah tadi siang akhirnya aku tahu alasannya. sebelumnya ia memang sudag bercerai  walaupun hanya dalam ucapan. Ya, ucapan talak terkeluar dari mulut suaminya. Aku tak mengerti mengapa mereka bisa bercerai seperti itu. Aku hanya bisa memperhatikan mereka dari luarnya saja. mereka tampak akur dan tak ada konflik yang terlihat. Ternyata suaminya adalah seorang lelaki yang arogansi. Belum lagi ia adalah seorang yang penganngguran. istrinyalah yang berkerja. membiayai semua kebutuhkan hidup. Serta ia juga harus mengurusi rumah. mencuci piring, mencuci baju, mengepel dan lain sebagainya.

Suatu ketika aku pernah mendengar anak bungsunya dimarahi habis- habisan aku pikir ini kesalahan si bungsu tapi, ternyata ini adalah kesalah lelaki itu. Lelaki itu memukuli si bungsu karena si bungsu memperingati dan berkata :"bah, gera shalat tos ashar. abaah tara shalat".

belum laagi cerita si cikal yang di siksa kerena bermain dengan motornya. Padahal aku lihat hanya beberapa kali si cikal memakai motor untuk keperluan tertentu saja. Ketika pagi harinya setelah si cikal di siksa, tangan dan kakinya terlihat biru- birudan kakinya terlihat pincang. 

Saat ini aku teringat akan sebuat status yang di buat di facebook oleh temanku yang bernama Aldi Triadi yang mengatakan bahwa "kenapa wanita menangis karena tersakiti oleh pria??? padahal seorang pria seharusnya melindungi dan menyanyanyinya wanita tersebut"

Aku cukup tersentuh dengan pria yang bisa mengatakan hal tersebut. seandainya saja semua pria memiliki pemikiran tersebut pasti tidak akan pernah ada airmata yang jatuh dari wanita karena tersakiti pria.

Friday, 26 August 2011

25-agustu-2011

Aku. Nurdiani Latifah lahir di bandung pada tanggal 2 juni 1992. Aku terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara.saat ini aku baru saja terdaftar di Universita Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung dengan jurusan pendidikan Fisika. Awalnya aku tidak berpikir untuk masuk di PTN tersebut, aku memilih ITB sebagai PTN yang aku pilih tapi, aku memilih ITB dengan tujuan untuk menjadi seorang guru. Ya, aku mengikuti jejak Bu Dwi Heti Lestari dalam kehiadupanku. Ia adalah sosok guru panutan dalam hidupku. ia kuliah di ITB tapi, akhirnya ia menjadi seorang guru yang dikagumi.


Saat ini, terkadang dalam pikiranku aku masih membayangkan jika aku masuk ITB. aku juga tak tahu kenpa hal itu terjadi. apakah saat ini aku sangat menginginkan masuk ITB??? atau itu hanya lamunanku saja??? entahlah. Aku saat ini berusaha untuk bersyukur dengan apa yang aku dapat saat ini. Dalam otakku saat ini terukir kenangian masalalu kala aku SMP. saat itu aku berkeinginan untuk menjadi guru fisika. Mungkiin inilah jalan untuk menggapai cita- citaku.

Pukul 11 malam. Yang terdengar hanya deritan jangkrik dari luar dan dentuman jam jam dalam suasana kali ini tapi, aku tetap saja ibuk dengan komputer kesayangku. sudah hampir 1 bulan ini aku selalu tidur di atas ja 12 mala. terkadang dalam 1 hari aku tidak tidur. Apa ini imsonia??? ataukah hanya pengaruh tidur di siang hari??? entah. Aku tidak tahu. 

Dengan kebiasaan baruku ini, aku sedikit tersiksa. Aku tidak nyaman dengan keadaan ini. Sampe kapan aku seperti ini?? dikala orang- orang menanyakan kapan kamu tidur?? aku sering menjawab nanti jam 2. bukan aku bangga tapi, aku sedih. dikala orang- orang tertidur pulas, aku hanya bisa manatapi langit- langit kamarku yang penuh dengan sarang laba-laba.

Aku pun keluar rumah menghirup udara malam. aku tahu ini tidak sehat tapi, aku hanya igin melihat bulan dan bintang yang setiap harinya tidak redup. Cahaya mereka yang selalu berkerlap- kerlip menantadakan bahwa mereka sedang tersenyum ceria. setiap malam aku selalu melihat mereka tersenyum. apakah dikala langit gelap atau pun cerah mereka terlihat tersenyum. Bagaimana bisa mereka terlihat tersenyum sementara keadaan mereka mereka pun tidak mungkin untuk tersenyum. Bagaimana dengan aku??? terkadang mulutku tidak bisa tersenyum. Terkadang aku selalu mengeluh dengan apa yang aku dapat. Aku terkadang tidak bersyukur. 

"ya....Tuhan maafkan aku", ucapku dalam hati.